Hari ini kuliah PTI diisi 4 sks. Yang 2 sks buat nggantiin kemarin pas kuliahnya kosong. Tadi yang ngisi pak Anshori sekaligus sebagai pengganti pak Imam pada 2 sks terakhir. So….2 materi sekaligus dech!!! (Aplikasi Internet untuk Bisnis & Sistem Informasi).
Intinya….pada bab “Aplikasi Internet untuk Bisnis”, dijelaskan tentang pengaruh internet dalam aktifitas masyarakat dalam memperoleh informasi terutama dibidang e-Business dan e-Comerce. Berdasarkan sumber yang diperoleh, e-Business menurut O’Brien (2001) mengandung arti sebagai penggunaan teknologi–teknologi internet untuk menghubungkan dan memberdayakan proses bisnis, perdagangan elektronis, komunikasi dan kolaborasi didalam perusahaan dengan para pelanggan, pemasok dan mitra bisnis lain. Kepanjangan ya?? J
Singkat cerita, e-Business itu sebagai penggunaan alat dan platform elektronis untuk melaksanakan bisnis perusahaan. Secara tersirat, e-Business meliputi:
Sistem Komunikasi dan Kolaborasi
Para anggota tim kerja dapat melakukan koordinasi, komunikasi, kolaborasi dengan menggunakan teknologi (surat elektronis, chat, videokonferensi).
Perdagangan Elektronis (e-Comerce)
Segala bentuk kegiatan pembelian dan penjualan, pemasaran produk, jasa, informasi yang dilakukan elektronis. Domainnya :
Business-to-Business (B2B)
Bentuk jual beli produk atau jasa melibatkan dua atau beberapa perusahaan (seperti pemasok, distributor, pabrik, took, dan lain-lain), dilakukan secara elektronis. Transaksi berlangsung antara dua system, misalnya antara Wal-Mart dengan para pemasoknya. Keuntungannya :
1. Mempecepat transaksi antara penjual dan pembeli.
2. Menurunkan biaya transaksi kedua belah pihak.
3. Menciptakan pasar baru tanpa dibatasi wilayah geografis.
4. Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara penjual dan pembeli.
Business-to-Consumer (B2C)
Bentuk jual beli produk yang melibatkan perusahaan penjual dan konsumen akhir yang dilakukan secara elektronis. Contoh perusahaannya seperti Dell ( www.dell.com), Cisco (www.cisco.com ), dan Amazon (www.amazon.com). Kelebihannya, pembelian produk dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Selain itu harganya murah dan konsumen bisa membayar dengan kartu seperti Master Card atau Visa Card.
Consumer-to-Consumer (C2C)
Model perdagangan antara konsumen dengan konsumen, yang dilakukan secara elektronis. Situs seperti Ebay ( www.ebay.com ) menyadiakan sarana yang memungkinkan orang-orang dapat menjual atau membeli barang di antara mereka sendiri.
Consumer-to-Business (C2B)
Beberapa situs telah berinisiasi untuk mendukung bisnis yang berbasiskan konsumen ke pebisnis ( Consumer-to-business atau C2B ). Sebagai contoh, Priceline.com merupakan situs yang memungkinkan seseorang menjual rumah ke perusahaan ini. Dalam hal ini, Internet dapat digunakan sebagai sarana untuk negosiasi.
Bisnis Internal
Untuk melayani proses dan bisnis secara internal. Dengan system ini seorang manager yang sedang bepergian dapat mengakses data perusahaan yang ada diserver dengan mudah. Beberapa hal yang bisa di tangani melalui sistem ini seperti :
Pemrosesan transaksi secara internal (misal pesanan penjualan dapat dimasukkan oleh pemasar dari jarak jauh).
Portal perusahaan (sarana informasi berbasis web yang ditujukann secara khusus untuk pegawai perusahaan bersangkutan.
Pemantauan aktivitas dalam perusahaan.
Pengendalian proses.
Sistem pendukung manajemen.
Sekarang akan dibahas tentang intranet dan extranet. Intranet adalah jaringan computer dalam sebuah perusahaan yang menggunakan teknologi internet. Pengaksesan informasinya berkaitan dengan system basis data yang dilakukan melalui web browser (Internet Explorer, Netscape Navigator). Kadangkala intranet dihubungkan ke jaringan internet dengan firewall (metode yang menempatkan suatu peranti, sebuah computer / router diantara jaringan dan internet untuk mengontrol, memantau seluruh lalu lintas antara dunia luar dan jaringan lokal. Extranet, suatu jaringan privat yang menggunakan teknologi internet dan system telekomunikasi public untuk membentuk hubungan yang aman antara pemasok, vendor, mitra kerja, pelanggan dan pihak bisnis lain dalam rangka mendukung oprasi bisnis atau pengaksesan informasi bisnis. Extranet dapat digunakan untuk melakukan hal berikut :
Pertukaran data dengan volume besar menggunakan EDI (Electronic Data Interchange).
Berbagi catalog produk dengan pedagang.
Kerjasama dengan perusahaan lain dalam usaha pengembangan patungan.
Menyediakan layanan oleh sebuah perusahaan terhadap sejumlah perusahaan dalam grupnya.
Berbagi informasi secara khusus untuk perusahaan-perusahaan mitra kerja.
Ternyata menggunakan layanan internet juga mempunyai nilai bisnis tersendiri terutama bagi banyak perusahaan, antara lain :
Menghasilkan pendapatan baru melalui penjualan online.
Memperkecil biaya melalui penjualan dan dukungan pelanggan secara online.
Menarik pelanggan baru melalui pemasaran iklan web dan penjualan secara online.
Meningkatkan loyalitas pelanggan lama melalui peningkatan layanan dan dukungan web.
Membuat produk-produk baru agar bisa diakses melalui web.
Sekarang waktunya ngebahas tentang “Sistem Informasi”. Menurut Alter (1992), system informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Kebutuhan informasi dalam sebuah organisasi ditentukan oleh level manajemen dan pihak non-manajemen yang akan menggunakan informasi. Level manajemennya :
Management tingkat Atas (strategis)
Menangani keputusan-keputusan strategis (keputusan yang kompleks dan jarang sekali menggunakan prosedur yang ada) dan melibatkan pertimbangan-pertimbangan yang bersifat subyektif berdasarkan intuisi. Misal, penentuan sasaran organisasi jangka panjang, pengevaluasian sumber daya keuangan dimasa mendatang, dan perumusan tindakan terhadap para pesaing. Yang termasuk kategori tingkat atas seperti direktur utama, direktur pemasaran, direktur keuangan dan akuntansi, da direktur produksi.
Mamagement Tingkat Menengah (Taktis)
Bertanggung jawab terhadap keputusan-keputusan taktis (yang mengimplementasikan sasaran strategis suatu organisasi). Yang termsuk kategori ini seperti manager pabrik, manager akuntansi, dan manager operasi.
Management Tingkat Bawah
Bertanggung jawab terhadap kegiatan operasonal dalam suatu organisasi. Fokus utamanya mengawasi para pegawai non-management, memantau kejadian sehari-hari, dan melakukan tindakan koreksi jika dibutuhkan. Yang termasuk tingkat ini seperti supervisor, kepala proyek dan kepala bagian.
Para Pegawai non-Management
Semua pegawai yang tidak termasuk didalam management.
Arus informasi dalam suatu organisasi mengalir secara vertikal dan horizontal. Arus informasi vertikal meliputi vertikal keatas (berupa ringkasan kinerja organisasi) dan vertikal ke bawah (berupa strategi, sasaran dan pengarahan). Jenis keputusan system informasi meliputi :
Keputusan Terstruktur
Keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang, bersifat rutin dan dilakukan pada management tingkat bawah. Contohnya, keputusan pemesanan barang dan keputusan penagihan piutang.
Keputusan Semiterstruktur
Mempunyai sifat yakni dibagian keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan. Contohnya, pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi, dan pengendalian persediaan.
Keputusan Tak Terstruktur
Penanganannya rumit, karena tidak terjadi berulang-ulang dan menuntut pengalaman berbagai sumber yang bersifat eksternal, umumnya terjadi pada management tingkat atas. Contohnya, pengembangan teknologi, keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain dan perekrutan eksekutif.
Jenis system informasi dibedakan menjadi dua :
Menurut dukungan terhadap level management
1. TPS ( Transaction Processing System )
2. MIS ( Management Information System )
3. DSS ( Decision Support System )
4. EIS ( Executive Information System )
5. OAS ( Office Automation System )
6. GSS ( Group Support system )
7. ISS ( Intellegent Support System )
Menurut area fungsional dalam perusahaan
1. Sistem informasi akuntansi
2. Sistem informasi keuangan
3. Sistem informasi pemasaran
4. Sistem informasi manufaktur
5. Sistem informasi sumber daya manusia
Ada banyak cara dalam pengembangan sistem informasi meliputi :
Insourcing
Pengembangan sendiri yang dilakukan oleh para spesialis system informasi yang berada dalam departemen EDP (Electronic Data Processing), IT ( Information technology ), atau IS ( Information System). Pengembangannya dengan menggunakan SDLC ( Systems Development Live Cycle ) atau daur hidup pengembangan system yang meliputi 6 langkah penting (perencanaan, penentuan lingkup, analisis, desain, implementasi dan pemeliharaan).
Prototyping
Suatu pendekatan yang membuat suatu model (Prototipe) yang memperlihatkan fitur-fitur suatu produk, layanan, atau system usulan. Langkah dalam prototyping meliputi :
1. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dasar pemakai.
2. Mengembangkan sebuah prototype.
3. Menggunakan prototype.
4. Memperbaiki dan meningkatkan prototype.
Pemakaian paket perangkat lunak
Yaitu perangkat lunak yang dibuat oleh suatu vendor, ditujukan untuk menangani masalah tertentu. Dengan ini, para spesialis system informasi tidak perlu membuat program dan akan menyingkat waktu tersedianya system informasi yang dikehendaki.
Selfsorcing
Suatu model pengembangan dan dukungan system teknologi informasi yang dilakukan oleh para pekerja disuatu area fungsional dalam organisasi (misalnya Akunting, keuangan, dan produksi). Dengan sedikit bantuan dari pihak spesialis system informasi atau tanpa sama sekali.
OutSourcing
Pendelegasian terhadap suatu pekerjaan dalam sebuah organisasi ke pihak lain dengan jangka waktu tertentu, biaya tertentu dan layanan tertentu. Bentuk ini umumnya dilakukan pada perusahaan-perusahaan di Indonesia adalah dalam bidang layanan kebersihan ruangan. Pengembangan system ini juga telah dilakukan oleh perusahaan perangkat lunak.
Intinya….pada bab “Aplikasi Internet untuk Bisnis”, dijelaskan tentang pengaruh internet dalam aktifitas masyarakat dalam memperoleh informasi terutama dibidang e-Business dan e-Comerce. Berdasarkan sumber yang diperoleh, e-Business menurut O’Brien (2001) mengandung arti sebagai penggunaan teknologi–teknologi internet untuk menghubungkan dan memberdayakan proses bisnis, perdagangan elektronis, komunikasi dan kolaborasi didalam perusahaan dengan para pelanggan, pemasok dan mitra bisnis lain. Kepanjangan ya?? J
Singkat cerita, e-Business itu sebagai penggunaan alat dan platform elektronis untuk melaksanakan bisnis perusahaan. Secara tersirat, e-Business meliputi:
Sistem Komunikasi dan Kolaborasi
Para anggota tim kerja dapat melakukan koordinasi, komunikasi, kolaborasi dengan menggunakan teknologi (surat elektronis, chat, videokonferensi).
Perdagangan Elektronis (e-Comerce)
Segala bentuk kegiatan pembelian dan penjualan, pemasaran produk, jasa, informasi yang dilakukan elektronis. Domainnya :
Business-to-Business (B2B)
Bentuk jual beli produk atau jasa melibatkan dua atau beberapa perusahaan (seperti pemasok, distributor, pabrik, took, dan lain-lain), dilakukan secara elektronis. Transaksi berlangsung antara dua system, misalnya antara Wal-Mart dengan para pemasoknya. Keuntungannya :
1. Mempecepat transaksi antara penjual dan pembeli.
2. Menurunkan biaya transaksi kedua belah pihak.
3. Menciptakan pasar baru tanpa dibatasi wilayah geografis.
4. Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara penjual dan pembeli.
Business-to-Consumer (B2C)
Bentuk jual beli produk yang melibatkan perusahaan penjual dan konsumen akhir yang dilakukan secara elektronis. Contoh perusahaannya seperti Dell ( www.dell.com), Cisco (www.cisco.com ), dan Amazon (www.amazon.com). Kelebihannya, pembelian produk dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Selain itu harganya murah dan konsumen bisa membayar dengan kartu seperti Master Card atau Visa Card.
Consumer-to-Consumer (C2C)
Model perdagangan antara konsumen dengan konsumen, yang dilakukan secara elektronis. Situs seperti Ebay ( www.ebay.com ) menyadiakan sarana yang memungkinkan orang-orang dapat menjual atau membeli barang di antara mereka sendiri.
Consumer-to-Business (C2B)
Beberapa situs telah berinisiasi untuk mendukung bisnis yang berbasiskan konsumen ke pebisnis ( Consumer-to-business atau C2B ). Sebagai contoh, Priceline.com merupakan situs yang memungkinkan seseorang menjual rumah ke perusahaan ini. Dalam hal ini, Internet dapat digunakan sebagai sarana untuk negosiasi.
Bisnis Internal
Untuk melayani proses dan bisnis secara internal. Dengan system ini seorang manager yang sedang bepergian dapat mengakses data perusahaan yang ada diserver dengan mudah. Beberapa hal yang bisa di tangani melalui sistem ini seperti :
Pemrosesan transaksi secara internal (misal pesanan penjualan dapat dimasukkan oleh pemasar dari jarak jauh).
Portal perusahaan (sarana informasi berbasis web yang ditujukann secara khusus untuk pegawai perusahaan bersangkutan.
Pemantauan aktivitas dalam perusahaan.
Pengendalian proses.
Sistem pendukung manajemen.
Sekarang akan dibahas tentang intranet dan extranet. Intranet adalah jaringan computer dalam sebuah perusahaan yang menggunakan teknologi internet. Pengaksesan informasinya berkaitan dengan system basis data yang dilakukan melalui web browser (Internet Explorer, Netscape Navigator). Kadangkala intranet dihubungkan ke jaringan internet dengan firewall (metode yang menempatkan suatu peranti, sebuah computer / router diantara jaringan dan internet untuk mengontrol, memantau seluruh lalu lintas antara dunia luar dan jaringan lokal. Extranet, suatu jaringan privat yang menggunakan teknologi internet dan system telekomunikasi public untuk membentuk hubungan yang aman antara pemasok, vendor, mitra kerja, pelanggan dan pihak bisnis lain dalam rangka mendukung oprasi bisnis atau pengaksesan informasi bisnis. Extranet dapat digunakan untuk melakukan hal berikut :
Pertukaran data dengan volume besar menggunakan EDI (Electronic Data Interchange).
Berbagi catalog produk dengan pedagang.
Kerjasama dengan perusahaan lain dalam usaha pengembangan patungan.
Menyediakan layanan oleh sebuah perusahaan terhadap sejumlah perusahaan dalam grupnya.
Berbagi informasi secara khusus untuk perusahaan-perusahaan mitra kerja.
Ternyata menggunakan layanan internet juga mempunyai nilai bisnis tersendiri terutama bagi banyak perusahaan, antara lain :
Menghasilkan pendapatan baru melalui penjualan online.
Memperkecil biaya melalui penjualan dan dukungan pelanggan secara online.
Menarik pelanggan baru melalui pemasaran iklan web dan penjualan secara online.
Meningkatkan loyalitas pelanggan lama melalui peningkatan layanan dan dukungan web.
Membuat produk-produk baru agar bisa diakses melalui web.
Sekarang waktunya ngebahas tentang “Sistem Informasi”. Menurut Alter (1992), system informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Kebutuhan informasi dalam sebuah organisasi ditentukan oleh level manajemen dan pihak non-manajemen yang akan menggunakan informasi. Level manajemennya :
Management tingkat Atas (strategis)
Menangani keputusan-keputusan strategis (keputusan yang kompleks dan jarang sekali menggunakan prosedur yang ada) dan melibatkan pertimbangan-pertimbangan yang bersifat subyektif berdasarkan intuisi. Misal, penentuan sasaran organisasi jangka panjang, pengevaluasian sumber daya keuangan dimasa mendatang, dan perumusan tindakan terhadap para pesaing. Yang termasuk kategori tingkat atas seperti direktur utama, direktur pemasaran, direktur keuangan dan akuntansi, da direktur produksi.
Mamagement Tingkat Menengah (Taktis)
Bertanggung jawab terhadap keputusan-keputusan taktis (yang mengimplementasikan sasaran strategis suatu organisasi). Yang termsuk kategori ini seperti manager pabrik, manager akuntansi, dan manager operasi.
Management Tingkat Bawah
Bertanggung jawab terhadap kegiatan operasonal dalam suatu organisasi. Fokus utamanya mengawasi para pegawai non-management, memantau kejadian sehari-hari, dan melakukan tindakan koreksi jika dibutuhkan. Yang termasuk tingkat ini seperti supervisor, kepala proyek dan kepala bagian.
Para Pegawai non-Management
Semua pegawai yang tidak termasuk didalam management.
Arus informasi dalam suatu organisasi mengalir secara vertikal dan horizontal. Arus informasi vertikal meliputi vertikal keatas (berupa ringkasan kinerja organisasi) dan vertikal ke bawah (berupa strategi, sasaran dan pengarahan). Jenis keputusan system informasi meliputi :
Keputusan Terstruktur
Keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang, bersifat rutin dan dilakukan pada management tingkat bawah. Contohnya, keputusan pemesanan barang dan keputusan penagihan piutang.
Keputusan Semiterstruktur
Mempunyai sifat yakni dibagian keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan. Contohnya, pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi, dan pengendalian persediaan.
Keputusan Tak Terstruktur
Penanganannya rumit, karena tidak terjadi berulang-ulang dan menuntut pengalaman berbagai sumber yang bersifat eksternal, umumnya terjadi pada management tingkat atas. Contohnya, pengembangan teknologi, keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain dan perekrutan eksekutif.
Jenis system informasi dibedakan menjadi dua :
Menurut dukungan terhadap level management
1. TPS ( Transaction Processing System )
2. MIS ( Management Information System )
3. DSS ( Decision Support System )
4. EIS ( Executive Information System )
5. OAS ( Office Automation System )
6. GSS ( Group Support system )
7. ISS ( Intellegent Support System )
Menurut area fungsional dalam perusahaan
1. Sistem informasi akuntansi
2. Sistem informasi keuangan
3. Sistem informasi pemasaran
4. Sistem informasi manufaktur
5. Sistem informasi sumber daya manusia
Ada banyak cara dalam pengembangan sistem informasi meliputi :
Insourcing
Pengembangan sendiri yang dilakukan oleh para spesialis system informasi yang berada dalam departemen EDP (Electronic Data Processing), IT ( Information technology ), atau IS ( Information System). Pengembangannya dengan menggunakan SDLC ( Systems Development Live Cycle ) atau daur hidup pengembangan system yang meliputi 6 langkah penting (perencanaan, penentuan lingkup, analisis, desain, implementasi dan pemeliharaan).
Prototyping
Suatu pendekatan yang membuat suatu model (Prototipe) yang memperlihatkan fitur-fitur suatu produk, layanan, atau system usulan. Langkah dalam prototyping meliputi :
1. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dasar pemakai.
2. Mengembangkan sebuah prototype.
3. Menggunakan prototype.
4. Memperbaiki dan meningkatkan prototype.
Pemakaian paket perangkat lunak
Yaitu perangkat lunak yang dibuat oleh suatu vendor, ditujukan untuk menangani masalah tertentu. Dengan ini, para spesialis system informasi tidak perlu membuat program dan akan menyingkat waktu tersedianya system informasi yang dikehendaki.
Selfsorcing
Suatu model pengembangan dan dukungan system teknologi informasi yang dilakukan oleh para pekerja disuatu area fungsional dalam organisasi (misalnya Akunting, keuangan, dan produksi). Dengan sedikit bantuan dari pihak spesialis system informasi atau tanpa sama sekali.
OutSourcing
Pendelegasian terhadap suatu pekerjaan dalam sebuah organisasi ke pihak lain dengan jangka waktu tertentu, biaya tertentu dan layanan tertentu. Bentuk ini umumnya dilakukan pada perusahaan-perusahaan di Indonesia adalah dalam bidang layanan kebersihan ruangan. Pengembangan system ini juga telah dilakukan oleh perusahaan perangkat lunak.